Unggulan

Beberapa Mitos Succulent Terkenal Dipecahkan!

Pin
Send
Share
Send

Posting ini akan mengungkapkan fakta di balik beberapa Mitos Sukulen itu akan membantu Anda memisahkan kebenaran dari fiksi dan memahaminya dengan lebih baik!

Succulents dikelilingi oleh banyak mitos yang menyesatkan seperti 'Banyak sinar matahari dan sedikit air,' yang sering membuat succulents terlihat kerdil dan kuning. Posting ini didedikasikan untuk membuat Anda sadar dan mengalahkan mereka yang menyesatkan Mitos Sukulen!


Mitos 1: Succulents Membutuhkan Sinar Matahari Penuh untuk Berkembang

Merupakan mitos besar bahwa succulents membutuhkan sinar matahari penuh untuk tumbuh, dan mereka tidak dapat tumbuh subur di tempat teduh.

Mengapa?

Sama seperti tidak semua tanaman sama, tidak semua succulents sama. Memang benar bahwa sebagian besar succulents membutuhkan sinar matahari penuh untuk berkembang, tetapi banyak yang dapat tumbuh di bawah sinar matahari parsial dan teduh, keduanya. Bagi mereka, sinar matahari tidak langsung yang cerah dan sinar matahari pagi beberapa jam sudah lebih dari cukup — misalnya tanaman ular, lidah buaya, dan kaktus zebra.

Tip: Bergantung pada jenis succulents, tanam di bawah sinar matahari penuh atau teduh parsial.

Mitos 2: Succulents Tidak Membutuhkan Air Sama sekali

Ini adalah mitos lain bahwa succulents sangat tahan terhadap kekeringan dan tidak akan meminta air selama berbulan-bulan, karena mereka berasal dari daerah gurun.

Mengapa?

Frekuensi penyiraman bergantung pada beberapa faktor – Lokasi penanaman, tanaman terikat akar, dan iklim. Jika Anda menanam succulent di area yang cerah dan berangin, ia akan sering merasa haus. Demikian pula, tanaman Anda akan lebih sering membutuhkan air jika akarnya terikat atau tumbuh di iklim panas.

Tip: Pastikan wadah Anda memiliki lubang drainase; jika tidak, genangan air akan menyebabkan busuk akar.

Mitos 3: Succulents Harus Tumbuh di Pasir

Tidak boleh diasumsikan bahwa succulents harus ditanam di pasir murni hanya karena mereka dapat tumbuh subur di tanah yang buruk.

Mengapa

Untuk menanam succulents, kombinasi terbaik antara tanah dan pasir, khususnya pasir kasar. Ini meningkatkan kemampuan drainase dari campuran pot, dan tetap rendah nutrisi pada saat yang bersamaan. Di sisi lain, media pasir murni mungkin tidak memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sukulen.

Tip: Ambil kombinasi 3 bagian tanah pot biasa, 2 bagian pasir kasar, dan 1 bagian batu apung untuk menanam succulents. Lihat resep tanah yang lebih segar di sini.

Ingin tahu apakah succulents tumbuh di pasir atau tidak? Untuk mengetahuinya, klik di sini!

Mitos 4: Succulents Tidak Bisa Dimakan

Banyak succulents yang bisa dimakan, dan memakannya bisa membuat Anda sehat!

Mengapa?

Tidak semua, tetapi beberapa succulents bisa dimakan. Misalnya, banyak suku tradisional di Afrika yang memakan akar Stapelia kwebensis yang dimasak. Beberapa succulents yang dapat dimakan lainnya adalah Kaktus Pir Berduri, Lidah Buaya, dan Buah Naga.

Lihat artikel kami tentang succulents yang dapat dimakan di sini!

Mitos 5: Anda Tidak Bisa Menanam Succulents di Cuaca Dingin

Succulents Hardy dapat tumbuh di daerah dingin dan dapat mengejutkan Anda!

Mengapa?:

Beberapa succulents yang kuat dapat mentolerir suhu beku. Misalnya, Ayam dan ayam dan sedum stonecrop adalah succulents yang tahan dingin, yang dapat mentolerir suhu beku hingga -30F (-34,4C)!

Tip: Lindungi succulents tahan banting Anda dari embun beku dan salju, atau bawa dalam pot ke dalam ruangan.

Mitos 6: Anda Dapat Menumbuhkan Succulents di Terarium Tertutup selama Bertahun-tahun

Hanya karena mereka pemaaf, tidak berarti succulents dapat mengatur semua yang Anda berikan kepada mereka!

Mengapa?

Menanam succulents di dalam terarium tertutup dalam waktu yang lama, tanpa perawatan apa pun, akan membuat succulents Anda sengsara, karena membutuhkan sirkulasi udara dan ventilasi yang baik. Kedua, succulents menyukai kelembaban rendah, tetapi di terarium tertutup, kelembaban berlebih akan mempengaruhi pertumbuhannya.

Tip: Jangan meletakkan terarium di ambang jendela di bawah sinar matahari langsung; itu akan membakar daun succulents.

Mitos 7: Tidak Ada Succulent yang Beracun

Maaf jika gelembung Anda pecah, ada beberapa succulents beracun, yang bisa berbahaya bagi hewan peliharaan atau anak-anak Anda.

Mengapa?

Ada beberapa succulents beracun seperti Euphorbias, giok Cina, yang dapat membahayakan hewan peliharaan atau anak-anak Anda jika mereka menelannya. Sedangkan beberapa succulents dengan duri dan duri yang tajam, seperti mahkota tahta, dapat melukai hewan peliharaan atau anak-anak Anda.

Tip: Jika Anda memiliki hewan peliharaan atau anak-anak di rumah Anda, berhati-hatilah dalam memilih succulents mana yang akan ditanam atau menempatkannya di tempat yang tidak terjangkau.

Mitos 8: Succulents Membutuhkan Tanah Bernutrisi Tinggi untuk Tumbuh

Tanaman sukulen juga bisa tumbuh dengan baik di tanah yang kurang subur, jadi Anda tidak perlu sering-sering memupuknya!

Mengapa?

Succulents berhasil dengan baik tanah kurang nutrisi, karena kelebihan nutrisi, terutama nitrogen, membuat succulents rapuh dan bisa menyebabkan akarnya terbakar juga. Anda tidak boleh terlalu sering memupuknya dan sebaiknya gunakan hanya pupuk cair yang lemah dengan proporsi 8-8-8.

Tip: Sukulen luar ruangan tidak membutuhkan banyak pupuk, tetapi jika diperlukan, Anda dapat menggunakan pupuk lepas lambat yang seimbang selama musim semi.

Pin
Send
Share
Send

Tonton videonya: Euphorbia Cristata SUCCULENT CRESTS (November 2024).